Selasa, 24 Mei 2011

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN DIABETIK KETOACIDOSIS

ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN DIABETIK KETOACIDOSIS

A. Pengertian
Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertai
gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini terkadang disebut “akselerasi puasa” dan merupakan gangguan metabolisme yang paling serius pada diabetes ketergantungan insulin.
B. Etiologi
Ketoasidosis diabetik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu akibat hiperglikemia dan akibat ketosis, yang sering dicetuskan oleh faktor-faktor :
- Infeksi

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KEGAGALAN PERNAPASAN PADA TORAKOTOMI AKIBAT HEMATOTORAK YANG DIPASANG VENTILATOR MEKANIK

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KEGAGALAN PERNAPASAN PADA TORAKOTOMI AKIBAT HEMATOTORAK YANG DIPASANG VENTILATOR MEKANIK

1. Pengertian
Hematotorak adalah adanya darah pada rongga pleura (Reksoprodjo S, 1995).
Torakotomi adalah tindakan life saving untuk menhentikan kelainan yang terjadi karena pendarahan (Reksoprodjo, S, 1995).
Gagal pernapasan akut (GPA) adalah tidak berfungsinay pernapsan pada derajad dimana pertukaran gas tidak adekuat untuk mempertahankan gas darah secar adekuat ( Hudak and Gallo, 1994).

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLEN DENGAN POST PARATYROIDEKTOM

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLEN
DENGAN POST PARATYROIDEKTOM

I. PENGERTIAN
Hopoparatyroidisme adalah hiposekresi kelenjar para tyroid yang menimbulkan syndroma berlawanan dengan hiperparatyroid, konsentrasi kalsium rendah tetapi phosfatnya tinggi dan bisa menimbulkan tetani akibat dari pengangkatan atau kerusakan kelenjar paratyroid (Tjahjono, 1996)

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN CA PARU DENGAN PEMASANGAN VENTILASI MEKANIK

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN CA PARU DENGAN PEMASANGAN
VENTILASI MEKANIK

I. Batasan CA Paru
Adalah merupakan tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran pernafasan
II. Gejala Klinis
Gejala yang muncul tergantung pada pasien dengan CA paru biasanya meliputi berbagai gejala klienis diantaranya ;
a. Gejala intra pulmoner yang meliputi :
- batuk . 2 mg ( 70 –90 % kasus )
- batuk darah ( 6 –51 % )

VENTILASI MEKANIK (VENTILATOR)

VENTILASI MEKANIK (VENTILATOR)

I. Pengertian.
Ventilator adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu sebagian atau seluruh proses ventilasi untuk mempertahankan oksigenasi.

II. Indikasi Pemasangan Ventilator
1. Pasien dengan respiratory failure (gagal napas)
2. Pasien dengan operasi tekhik hemodilusi.
3. Post Trepanasi dengan black out.
4. Respiratory Arrest.

Kamis, 19 Mei 2011

GAGAL NAFAS

GAGAL NAFAS

A. Definisi 
Gagal nafas adalah  ketidakmampuan tubuh dalam mempertahankan tekanan parsial normal O2 dan atau CO2 didalam darah. (Merenstein, 1995)
Gagal nafas adalah suatu kegawatan yang disebabkan oleh gangguan pertukaran oksigen dan karbondioksida, sehingga sistem pernafasan tidak mampu memenuhi metabolisme tubuh. (Staf pengajar ilmu kesehatan anak, 1985) 

Laporan Pendahuluan Gagal Ginjal Kronik

Laporan Pendahuluan Gagal Ginjal Kronik

A. Latar Belakang
Ginjal merupakan organ penting dalam tubuh dan berfungsi untuk membuang sampah metabolisme dan racun tubuh dalam bentuk urin, yang kemudian dikeluarkan dari tubuh.  Tetapi pada kondisi tertentu karena adanya gangguan pada ginjal, fungsi tersebut akan berubah.  Gagal ginjal kronik biasanya terjadi secara perlahan-lahan sehingga biasanya diketahui setelah jatuh dalam kondisi parah.  Gagal ginjal kronik tidak dapat disembuhkan.  Gagal ginjal kronik dapat terjadi pada semua umur dan semua tingkat sosial ekonomi.  Pada penderita gagal ginjal kronik, kemungkinan terjadinya kematian sebesar 85 %.
Melihat kondisi seperti tersebut di atas,  maka perawat harus dapat mendeteksi secara dini tanda dan gejala klien dengan gagal ginjal kronik.  Sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan secara komprehensip pada klien anak dengan gagal ginjal kronik.

GAGAL GINJAL KRONIK

GAGAL GINJAL KRONIK

A. PENGERTIAN
Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah kemunduran fungsi ginjal yang menyebabkan ketidakmampuan mempertahankan substansi tubuh dibawah kondisi normal (Betz Sowden, 2002  )
Gagal Ginjal Kronik adalah kerusakan yang progresif pada nefron yang mengarah pada timbulnya uremia yang secara perlahan-lahan meningkat ( Rosa M. Sacharin, 1996).

Laporan Pendahuluan Fraktur Anak

Laporan Pendahuluan Fraktur Anak

A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
a Fraktur 
Adalah  terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, Arif, et al, 2000). Sedangkan menurut Linda Juall C. dalam buku Nursing Care Plans and Dokumentation menyebutkan bahwa Fraktur adalah rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang. Pernyataan ini sama yang diterangkan dalam buku Luckman and Sorensen’s Medical Surgical Nursing. 

Laporan Pendahuluan Fraktur

Laporan Pendahuluan Fraktur
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
a Fraktur 
Adalah  terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, Arif, et al, 2000). Sedangkan menurut Linda Juall C. dalam buku Nursing Care Plans and Dokumentation menyebutkan bahwa Fraktur adalah rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang. Pernyataan ini sama yang diterangkan dalam buku Luckman and Sorensen’s Medical Surgical Nursing. 

Epilepsi

Epilepsi
DEFINISI
Epilepsi adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kecenderungan untuk mengalami kejang berulang. 

2% dari penduduk dewasa pernah mengalami kejang. 
Sepertiga dari kelompok tersebut mengalami epilepsi. 
PENYEBAB

ASKEP ANAK DENGAN ENCEPHALITIS

ASKEP ANAK DENGAN ENCEPHALITIS 


PENGERTIAN
Ensefalitis adalah infeksi yang mengenai CNS yang disebabkan oleh virus atau mikro organisme lain yang non purulent.

PATOGENESIS ENSEFALITIS
Virus masuk tubuh pasien melalui kulit,saluran nafas dan saluran cerna.setelah masuk ke dalam tubuh,virus akan menyebar ke seluruh tubuh dengan beberapa cara:

Laporan Pendahuluan Sindroma Down

Laporan Pendahuluan Sindroma Down

DEFINISI
Sindroma Down (Trisomi 21, Mongolisme) adalah suatu kelainan kromosom yang menyebabkan keterbelakangan mental (retardasi mental) dan kelainan fisik. 


Penyakit Trisomi 
Penyakit Angka kejadian Kelainan Keterangan Prognosis
Trisomi 21 

LAPORAN PENDAHULUAN DIPHTHERIA

LAPORAN PENDAHULUAN DIPHTHERIA

DEFINISI :Suatu infeksi akut yang sangat menular, disebabkan oleh coryne bacterium diphtheriae dengan ditandai pembentukan pseudomembran pada kulit dan atau mukosa
ETIOLOGI : Corynebacterium diphtheriae

Laporan Pendahuluan Diare

Laporan Pendahuluan Diare


2.1 DEFINISI
Diare adalah buang air besar (defekasi)  dengan jumlah yinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair /setengan padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat. Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari. Diare terbagi 2 berdasarkan mula dan lamanya , yaitu diare akut dan kronis (Mansjoer,A.1999,501).

Selasa, 17 Mei 2011

LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELLITUS

LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELLITUS

A. KONSEP MEDIS
1. Pengertian 
a. Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis, termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. 
(Price, S.A., 1995, hal: 1111) 
Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron (Mansjoer, Aa, 1999, hal: 580).

DECOMPENSASI CORDIS / PAYAH JANTUNG

DECOMPENSASI CORDIS / PAYAH JANTUNG

BATASAN
Suatu kondisi bila cadangan jantung normal (peningkatan frekwensi jantung, dilatasa, hipertrophi, peningkatan isi sekuncup) untuk berespon terhadap stress tidak adekwat untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh, jantung gagal untuk melakukan tugasnya sebagai pompa, dan akibatnya gagal jantung.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CIDERA KEPALA SEDANG

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CIDERA KEPALA SEDANG

A. PENGERTIAN
Cidera kepala adalah kerusakan neurologi yang terjadi akibat adanya trauma pada jaringan otak yang terjadi secara langsung maupun efek sekunder dari trauma yang terjadi (sylvia anderson Price, 1985)
Disebut cedera kepala sedang bila GCS 9-12, kehilangan kesadaran atau terjadi amnesia lebih dari 24 jam bahkan sampai berhari-hari. Resiko utama pasien yang mengalami cedera kepala adalah kerusakan otak akibat perdarahan atau pembengkakan otak sebagai respon terhadap cedera dan menyebabkan peningkatan TIK.

CANCER

CANCER

DEFINISI
1. Cancer is a disease that attacks the basic life process of the cell, altering the cell genome (the total genetic complement of the cell) and leading to wild and spreading growth of the cancereous cells.
The cause of the altered genome is mutation of one or  more genes ; or  mutation of a large segment of a DNA strand containing  many genes or loss of large segments of chromosomes (Guyton, 1981).

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KARSINOMA BULI

ASUHAN KEPERAWATAN 
PADA KLIEN DENGAN KARSINOMA BULI

A. TINJAUAN TEORI
I. PENGERTIAN
Tomor buli-buli adalah tumor yang didapatkan dalam buli-buli.

II. ISIDEN
Yang paling sering dijangkiti kanker dari alat perkemihan adalah Buli-buli. Kanker Buli-buli terjadi tiga kali lebih banyak pada pria dibandingkan pada wanita, dan tumor-tumor multipel juga lebih sering, kira-kira 25% klien mempunyai lebih dari satu lesi pada satu kali dibuat diagnosa. 

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KATARAK

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KATARAK


A.  DEFINISI
Katarak adalah nama yang diberikan untuk kekeruhan lensa yang mengakibatkan pengurangan visus oleh suatu tabir/layar yang diturunkan di dalam mata, seperti melihat air terjun.
Jenis katarak yang paling sering ditemukan adalah katarak senilis dan katarak senilis ini merupakan proses degeneratif (kemunduran ).  Perubahan yang terjadi bersamaan dengan presbiopi, tetapi disamping itu juga menjadi kuning warnanya dan keruh, yang akan mengganggu pembiasan cahaya.

ASUHAN KEPERAWATAN MATA HIFEMA

HIFEMA


A. Anatomi dan Fisiologi Pada Mata
Secara garis besar anatomi mata dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, dan untuk ringkasnya fisiologi mata akan diuraikan secara terpadu. Keempat kelompok ini terdiri dari : 
1) Palpebra
Dari luar ke dalam terdiri dari : kulit, jaringan ikat lunak, jaringan otot, tarsus, vasia dan konjungtiva. 
Fungsi dari palpebra adalah untuk melindungi bola mata, bekerja sebagai jendela memberi jalan masuknya sinar kedalam bola mata, juga membasahi dan melicinkan permukaan bola mata. 
2) Rongga mata

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GLUKOMA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GLUKOMA

A. DEFINISI
Glaukoma adalah suatu penyakit yang memberikan gambaran klinik berupa peninggian tekanan bola mata, penggaungan papil saraf optik dengan defek lapang pandangan mata.(Sidarta Ilyas,2000).
Galukoma adalah sekelompok kelainan mata yang ditandai dengan peningkatan tekanan intraokuler.( Long Barbara, 1996)

ABLASIO RETINA

ABLASIO RETINA

PENGERTIAN
Ablasio retina terjadi bila ada pemisahan retina neurosensori dari lapisan epitel berpigmen  retina dibawahnya karena retina neurosensori, bagian retina yang mengandung batang dan kerucut, terkelupas dari epitel berpigmen pemberi nutrisi, maka sel fotosensitif ini tak mampu melakukan aktivitas fungsi visualnya dan berakibat hilangnya penglihatan (C. Smelzer, Suzanne, 2002).

ASUHAN KEPERAWATAN MATA TUMOR ORBITA

TUMOR ORBITA

A. Definisi
Tumor orbita mata adalah tumor yang menyerang rongga orbita (tempat bola mata) sehingga merusak jaringan lunak mata, seperti otot mata, syaraf mata dan kelenjar air mata. 
Rongga orbital dibatasi sebelah medial oleh tulang yang membentuk dinding luar sinus ethmoid dan sfenoid. Sebelah  superior oleh lantai fossa anterior,  dan  sebelah lateral  oleh zigoma, tulang frontal dan sayap  sfenoid besar. Sebelah inferior oleh atap sinus maksilari.        

INFEKSI PADA MATA (KERATITIS)

INFEKSI PADA MATA (KERATITIS)

A. KERATITIS
1. PENGERTIAN
Keratitis merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang pada kornea yang akan mengakibatkan kornea menjadi keruh. .
2. KLASIFIKASI KERATITIS BERDASARKAN ETIOLOGI
a. KERATITIS MIKROBIAL
Keratitis ini diakibatkan oleh berbagai organisme bakteri,virus, jamur, atau parasit, abrasi sedikitpun  bisa menjadi pintu masuk bakteri. Kebanyakan infeksi kornea terjdi akibat trauma atau gangguan mekanisme pertahanan sistemis ataupun lokal.
keratitis bakterial

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ULKUS KORNEA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
 ULKUS KORNEA


A. Pengertian
Keratitis ulseratif yang lebih dikenal sebagai ulserasi kornea yaitu  terdapatnya destruksi (kerusakan) pada bagian epitel kornea. (Darling,H Vera,  2000, hal 112)
IB. Etiologi 
Faktor penyebabnya  antara lain:
Kelainan pada bulu mata (trikiasis) dan sistem air mata (insufisiensi air mata, sumbatan saluran lakrimal), dan  sebagainya

TRAUMA TEMBUS PADA MATA (RUPTUR CORNEA)

RUPTUR CORNEA

A. ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA
Secara garis besar anatomi mata dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, dan untuk ringkasnya fisiologi mata akan diuraikan secara terpadu. Keempat kelompok ini terdiri dari : 
1) Palpebra
Dari luar ke dalam terdiri dari: kulit, jaringan ikat lunak, jaringan otot, tarsus, vasia dan konjungtiva. 
Fungsi dari palpebra adalah untuk melindungi bola mata, bekerja sebagai jendela memberi jalan masuknya sinar kedalam bola mata, juga membasahi dan melicinkan permukaan bola mata. 

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI AD DENGAN NEUROMA PADA FRONTO ORBITA SINISTRA

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI AD DENGAN NEUROMA PADA FRONTO ORBITA SINISTRA 

KONSEP DASAR
1. Pengertian
Tumor Orbita merupakan benjolan atau pembengkakan abnormal yang ditemukan didaerah orbita. 

2. Epidemologi
Tumor secara umum dibedakan menjadi neoplasma dan non-neoplasma. Neoplasma dapat bersifat ganas atau jinak. Tumor ganas terjadi akibat berkembang biaknya sel jaringan sekitar infiltrat, sambil merusakkan. Neoplasma jinak tumbuh dengan batas tegas dan tidak menyusup, tidak merusak tetapi

Sabtu, 07 Mei 2011

BAYI PREMATURE DENGAN PERSALINAN PRETERM DENGAN RIWAYAT PERSALINAN PROLONGE LABOR

BAYI PREMATURE DENGAN  PERSALINAN PRETERM DENGAN RIWAYAT PERSALINAN PROLONGE LABOR


A. BAYI PREMATUR
1. Definisi
Prematuritas adalah keadaan yang belum matang, yang ditemukan pada bayi yang lahir pada saat usia kehamilan belum mencapai 37 minggu. (www.medicastore, 2004)
Bayi premature adalah bayi yang baru lahir sebelum akhir gestasi minggu ke tiga puluh tujuh (Tucker, 1993)
Bayi premature adalah bayi yang lahir sebelum akhir dari kehamilan 37 minggu atau bayi yang lahir kurang dari 259 hari setelah tanggal menstruasi terakhir (Sherwen, 1999)
Berdasarkan atas timbulnya bermacam–macam problematic pada derajat prematuritas maka Usher (1975) menggolongkan bayi tersebut dalam tiga kelompok :

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI AD DENGAN NEUROMA PADA FRONTO ORBITA SINISTRA

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI AD DENGAN NEUROMA PADA FRONTO ORBITA SINISTRA 

KONSEP DASAR
1. Pengertian
Tumor Orbita merupakan benjolan atau pembengkakan abnormal yang ditemukan didaerah orbita. 

2. Epidemologi
Tumor secara umum dibedakan menjadi neoplasma dan non-neoplasma. Neoplasma dapat bersifat ganas atau jinak. Tumor ganas terjadi akibat berkembang biaknya sel jaringan sekitar infiltrat, sambil merusakkan. Neoplasma jinak tumbuh dengan batas tegas dan tidak menyusup, tidak merusak tetapi menekan jaringan  disekitarnya dan biasanya tidak mengalami metastasis. Tumor orbita relatif jarang dijumpai.

ASUHAN KEPERAWATAN ABORTUS

ABORTUS



- Infeksi Akut : Pneumonia, Thipii, septikemia, peritonitis
- Gangguan Endokrin : Gangguan produksi progesterone, thyroid
- Gangguan Gizi/Anemia
- Trauma, baik yang tidak disengaja (mischariage) maupun yang disengaja 
  (provokatus)
- Gangguan faal organ : Hypoplasi uteri, tumor uterus, cervix pendek, 
  retrofleksi uteri incarcerata, ggn endometrium

ASUHAN KEPERAWATAN ABORTUS IMMINEN

ABORTUS IMMINEN

A. Pengetian 
Abortus imminen adalah perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan sauatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan. (Syaifudin. Bari Abdul, 2000)
Abortus imminen adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 20 minggu, tanpa tanda-tanda dilatasi serviks yang meningkat ( Mansjoer, Arif M, 1999)
Abortus imminen adalah pengeluaran secret pervaginam yang tampak pada paruh pertama kehamilan ( William Obstetri, 1990)

Kamis, 05 Mei 2011

KEPERAWATAN JIWA WAHAM

KEPERAWATAN JIWA WAHAM

LAPORAN PENDAHULUAN
WAHAM

1.  Masalah Utama :
 Perubahan isi pikir : waham
2. Proses terjadinya masalah
a. Pengertian
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien (1).
Manifestasi klinik waham yaitu berupa : klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya ) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah tegang, mudah tersinggung (2).

KEPERAWATAN JIWA RETARDASI MENTAL (KECACATAN MENTAL)

KEPERAWATAN JIWA RETARDASI MENTAL
(KECACATAN MENTAL)


A. PENGERTIAN
Retardasi mental ialah keadaan dengan intelegensi yang kurang (subnormal) sejak sama perkembangan (sejak lahir/sejak masa anak). Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan (seperti juga pada demensia) tetapi gejala utama (yang menonjol) ialah intelegensi yang terbelakang. Retardasi mental disebut juga obligofrenia (maramis).
Retardasi mental yaitu adanya penurunan fungsi intelektual (diukur dengan tes IQ standar – dua standar deviasi dibawah IQ rata-rata 100) dan gangguan fungsi umum. (David A. Tomb).

Keperawatan Jiwa Terapi Keluarga

Keperawatan Jiwa Terapi  Keluarga

Askep jiwa profesional :
Orientasi asuhan pada individu dalam konteks keluarga 
Kerjasama klien – perawat – keluarga menyelesaikan masalah kesehatan mental

Pentingnya peran keluarga :
1. Keluarga sebagai tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal dengan lingkungannya.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH

Masalah : Harga diri rendah
Pertemuan : I (satu)
PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS :

DO :


2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan khusus
Tuk 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
4. Tindakan Keperawatan
Tuk 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
a. Sapa klien dengan ramah, baik verbal maupun non verbal

KEPERAWATAN JIWA WAHAM KEBESARAN

KEPERAWATAN JIWA WAHAM KEBESARAN

STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah : Waham Kebesaran
Pertemuan : Ke 1 (satu)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, kooperatif, duduk sendiri, nonton televisi sambil duduk di kursi
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perubahan isi pikir : waham kebesaran

KEPERAWATAN JIWA PERILAKU KEKERASAN

KEPERAWATAN JIWA PERILAKU KEKERASAN


STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah : Perilaku Kekerasan
Pertemuan : ke 1 (satu)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien datang ke rumah sakit diantar keluarga karena dirumah sering marah-marah dan ingin memukul seseorang yang menasehatinya.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN

Pertemuan I

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO :

DS  : 

2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan Khusus
TUK I : klien dapat membina hubungan saling percaya
4. Tindakan Keperawatan

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI

Masalah : Menarik diri
Pertemuan : I (satu)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
DO : 



DS:

2. Diagnosa keperawatan
Perubahan persepsi sensori : halusinasi b/d menarik  diri.
3. Tujuan khusus
Tuk 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
4. Tindakan keperawatan
Tuk 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PSP : HALUSINASI DENGAR

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
 KLIEN DENGAN PSP : HALUSINASI DENGAR

Pertemuan Ke-VI
1. Kondisi Klien :
Klien mengatakan sudah tidak mendengar suara-suara lagi
2. Diagnosa Keperawatan :
Resiko mencederai orang lain, lingkungan berhubungan dengan halusinasi dengar
3. Tujuan :
Klien dapat mengetahui cara-cara untuk mengontrol halusinasinya
4. Tindakan Keperawatan :
Diskusikan dengan klien cara yang dilakukan selama ini untuk mengontrol halusinasi

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HALUSINASI

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HALUSINASI

Masalah : Halusinasi
Pertemuan : I (satu)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
DS: Klien berkata,”Saya mendengar suara tangisan atau suara aneh                      lainnya yang menyutuhnya berjalan tanpa tujuan, tetapi sejak di RS saya hanya mendengar suara tidak pernah melihat bayangan”.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PERCOBAAN BUNUH DIRI

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PERCOBAAN BUNUH DIRI

Masalah : Percobaan Bunuh  Diri 
Pertemuan : Ke 1 (satu)
Tanggal : 21 Mei 2005

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien bicara sendiri nampak bingung, mempermainkan jari-jari tangannya, kontak mata kurang, tidak mau menatap lawan bicara, sulit berkomunikasi dengan perawat, sering menunduk, pembicaraan kacau.            
2. Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya dan mengenali masalah bunuh diri.

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA SKIZOFRENIA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA SKIZOFRENIA

A. KONSEP DASAR
Pedoman diagnostik Gangguan Psikotik Akut Skizofrenia harus 
(1) Memenuhi kriteria onset harus akut yaitu dari suatu keadaan non psikotik sampai keadaan psikotik yang jelas dalam kurun waktu 2 minggu atau kurang, harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham, yang berubah dalam jenis dan intensitasnya dari hari kehari atau dalam hari yang sama, harus ada keadaan emosional yang sama beraneka ragamnya 
(2) Disertai gejala yang memenuhi kriteria untuk diagnosis Skizofrenia dan 
(3) Apabila gejala-gejala skizofrenia menetaap untuk lebih dari 1 bulan maka diagnosis harus diubah menjadi Skizofrenia.

SINDROMA OTAK ORGANIK KARENA EPILEPSI

SINDROMA OTAK ORGANIK KARENA EPILEPSI


Epilepsi  adalah : perubahan kesadaran yang mendadak, dalam waktu yang terbatas dan juga terjadi berulang-ulang, dengan atau tanpa pergerakan yang involunter dan sebabnya bukan karena kelainan seperti gangguan peredaran darah, kadar glukosa darah yang rendah, gangguan emosi, pemakaian obat tidur atau keracunan.

Jenis-jenis epilepsi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Serangan sentrensefalik : gran mal dengan auranya, fase tonik lalu fase klonik, sesudahnya mungkin terjadi kebingungan post konvulsi, kadang-kadang timbul status epileptikus; petit mal : sering menyerang pada anak-anak, terdapat triad gejala : “absense” atau kehilangan kesadaran selama beberapa detik, beberapa tarikan otot, dan serangan atonik.

KEPERAWATAN JIWA PSIKONEUROIMUNOLOGI

KEPERAWATAN JIWA PSIKONEUROIMUNOLOGI


Berawal dari fakta bahwa stress dapat mempermudah terjadinya infeksi dan metastase kanker. Mengapa ?  
1. Kerentanan infeksi dapat meningkat bila terjadi penurunan ketahanan tubuh.
2. Terjadinya metastasis karena terjadinya penurunan daya tahan tubuh.

Mengapa pada kondisi stress ketahanan tubuh  menurun  ?
Pada tahun 1975 mulai dikenal suatu kajian yang mencoba menghubungkan antara kesasdaran dengan fungsi otak atau syaraf perifer dan fungsi imun  psikoneuroimunologi.
Stress merupakan produk dari fungsi otak yang disebut PERSEPSI.
Sesuatu dianggap stressor atau tidak tergantung dari persepsi masing-masing.

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PERILAKU KEKERASAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PERILAKU KEKERASAN

A. Masalah utama: Perilaku Kekerasan
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Tindakan kekerasan merupakan agresi fisik dari seseorang terhadap orang lain. (kapplan dan saddock,1998)
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan suatu tindakan yang dapat membahayakan secara fisik. Baik kepada diri sendiri ataupun orang lain. (Marry E Townsend,1998)
Perilaku menyerang (fight) adalah reaksi yang ditampilkan individu dalam menghadapi masalah, dapat bersifat konstruktif ataupun destruktif (rasmun,2001)
Perilaku kekerasan adalah suatu tindakan yang merespon terhadap stimulus, dimana bisa membayakan diri sendiri atau orang lain.

Keperawatan Jiwa Perilaku Curiga

Keperawatan Jiwa Perilaku Curiga

a. Latar Belakang
Perilaku curiga merupakan gangguan berhubungan  dengan orang lain dan lingkungan  yang ditandai dengan persaan tidak percaya dan ragu-ragu. Prilaku tersebut tampak jelas saat berinteraksi, klien kecemasannya meningkat dalam merespon stresor. Perasaan ketidak nyamanan di dalam dirinya akan diproyeksikan dan kemudian dia akan merasakan sebagai ancaman/bahaya dari luar.

Mengapa Remaja Bunuh Diri?

Mengapa Remaja Bunuh Diri?

Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan
himpitan persoalan hidup dan jiwa serasa
seolah tertekan oleh beban berat kehidupan
yang harus dipikul, menyerulah "Ya Allah"
A, seorang anak laki-laki, usia 13 tahun dan pendidikan lulus SD. A anak laki-laki pertama dari 2 bersaudara dengan jarak usia 8 tahun dan sangat ingin melanjutkan pendidikan ke SMP. Sebelum mempunyai adik, A sangat dimanja oleh keluarganya, terutama ibu dan neneknya. Ibu dan ayah A bekerja sebagai buruh di sebuah perkebunan dengan penghasilan berdua per harinya tidak lebih dari Rp 15.000,00.

KEPERAWATAN JIWA Menarik diri

KEPERAWATAN JIWA Menarik diri


A. Masalah Utama : Menarik diri
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian : merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain ( Rawlins,1993 ).
      2. Penyebab : 
a. Perkembangan : Sentuhan, perhatian, kehangatan dari keluarga yang mengakibatkan individu menyendiri, kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak adekuat yang berakhir dengan menarik diri.
b. Komunikasi dalam keluarga : Klien sering mengalami kecemasan dalam berhubungan dengan anggota keluarga, sering menjadi kambing hitam, sikap keluarga tidak konsisten (kadang boleh, kadang tidak). Situasi ini membuat klien enggan berkomunikasi dengan orang lain.

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA MENARIK DIRI

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA MENARIK DIRI

A. Masalah Utama
Gangguan interksi sosial : Menarik diri.
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993). Terjadinya perilaku menarik diri dipengaruhi oleh faktor predisposisi dan stressor presipitasi.
Faktor perkembangan dan sosial budaya merupakan faktor predisposisi terjadinya perilaku menarik diri. Kegagalan perkembangan dapat mengakibatkan individu tidak percaya diri, orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus asa terhadap hubungan dengan orang lain, menghindar dari oarng lain, tidak mampu memutuskan keinginan, dan merasa tertekan. Keadaan ini menimbulkan perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain, menghindar dari orang lain, lebih menyukai berdiam diri, kegiatan sehari-hari hampir terabaikan.

KONTROL EMOSI

KONTROL EMOSI

A. STRESS, KECEMASAN DAN FRUSTASI
Teori kesatuan psiko fissik atau teori psiko fisik totalitas berkembang karena para ahli menyadari bahwa orang yang keadaan kejiwaannya mengalami gangguan, karena rasa susah, gelisah, atau ragu-ragu menghadapi sesuatu, ternyata mempengaruhi kondisi fisiknya. Akibat rasa susah dan gelisah menghadapi masa depan, seseorang kurang dapat tidur nyenyak, sehingga akhirnya mempengaruhi tingkah laku dan penampilannya. Sebaliknya keadaan fisik yang kurang sehat, karena sedang sakit, sesudah mengalami kecelakaan dan cidera, juga dapat mempengaruhi kejiwaan individu yang bersangkutan : kurang dapat memusatkan perhatian pada masalah yang dihadapi, kurang dapat berpikir dengan tenang, kurang dapat berfikir dengan cepat, dan sebagainya. Perasaan atau emosi dapat memberi pengaruh-pengaruh fisiologik seperrti : Ketegangan otot, denyut jantung, peredaran darah, pernapasan berfungsinya kelenjar

KEPERAWATAN JIWA Ketidakmampuan Toileting

KEPERAWATAN JIWA Ketidakmampuan Toileting


A. Masalah Utama
   Ketidakmampuan toileting.

B. Proses Terjadinya Masalah
Kurang perawatan diri: toileting adalah suatu keadaan dimana individu mengalami kegagalan kemampuan untuk melaksanakan atau menyelesaikan aktivitas toileting lengkap untuk diri sendiri (Carpenito, 1977)
Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya ketidakmampuan melakukan toileting antara lain:

Kegawatdaruratan Psikiatrik

Kegawatdaruratan Psikiatrik 

Pendahuluan
Kegawatdaruratan Psikiatrik merupakan aplikasi klinis dari psikiatrik pada kondisi darurat. Kondisi ini menuntut intervensi psikiatriks seperti percobaan bunuh diri, penyalahgunaan obat, depresi, penyakit kejiwaan, kekerasan atau perubahan lainnya pada perilaku. Pelayanan kegawatdaruratan psikiatrik dilakukan oleh para profesional di bidang kedokteran, ilmu perawatan, psikologi dan pekerja sosial. Permintaan untuk layanan kegawatdaruratan psikiatrik dengan cepat meningkat di seluruh dunia sejak tahun 1960-an, terutama di perkotaan. Penatalaksanaan pada pasien kegawatdaruratan psikiatrik sangat kompleks. Para profesional yang bekerja pada pelayanan kegawatdaruratan psikiatrik umumnya beresiko tinggi mendapatkan kekerasan akibat keadaan mental pasien mereka. Pasien biasanya datang atas kemauan pribadi mereka,

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA HARGA DIRI RENDAH

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
HARGA DIRI RENDAH


I. MASALAH UTAMA
Gangguan konsep diri  :  harga diri rendah

II. PROSES TERJADINYA MASALAH
A. Pengertian
Harga diri rendah adalah perilaku negatif terhadap diri dan kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tak langsung. (Scultz dan Videback, 1998). 

Keperawatan Jiwa: Perubahan persepsi sensori : halusinasi

Keperawatan Jiwa: Perubahan persepsi sensori : halusinasi

I. MASALAH UTAMA
Perubahan persepsi sensori : halusinasi

II. PROSES TERJADINYA MASALAH
A. Pengertian
Halusinasi adalah persepsi sensori yang palsu yang terjadi tanpa rangsang ensternal yang  nyata. ( Barbara, 1997 : 575 ).
Halusinasi adalah persepsi panca indra tanpa ada rangsangan dari luaryang dapat mempengaruhi semua sistem penginderaan dimana terjadi pada saat kesadaran individu itu baik. (Carpenito, 1996).

Keperawatan Jiwa Halusinasi

Keperawatan Jiwa Halusinasi

A. PENGERTIAN
1. Pengertian perubahan persepsi sensori/ halusinasi
Perubahan persepsi sensori adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami suatu perubahan dalam jumlah atau pola stimulus  yang mendekati ( diprakarsai oleh internal atau eksternal ) dihubungkan dengan  suatu kekurangan, kelebihan, penyimpangan atau kerusakan respon terhadap setiap stimulasi ( Townsend, 1998 hal 271 ).
Halusinasi adalah hailangnya kemapuan manusia yang membedakan ranngsangan internal pikiran dan rangsangan eksternal ( dunia luar ), memberi persepsi atau pendapat tentang sesuatu tanpa ada objek atau rangsangan yang jelas ( Saseno, Suyabta, Erna erwati, 2002 )

Keperawatan Jiwa Ketidakmampuan Toileting

Keperawatan Jiwa Ketidakmampuan Toileting


A. Masalah Utama
   Ketidakmampuan toileting.

B. Proses Terjadinya Masalah
Kurang perawatan diri: toileting adalah suatu keadaan dimana individu mengalami kegagalan kemampuan untuk melaksanakan atau menyelesaikan aktivitas toileting lengkap untuk diri sendiri (Carpenito, 1977)
Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya ketidakmampuan melakukan toileting antara lain:
a. Perkembangan: 

KEGAWATAN PSIKIATRI BUNUH DIRI DAN DEPRESI

KEGAWATAN PSIKIATRI BUNUH DIRI DAN DEPRESI

Definisi Bunuh diri:
Setiap aktivitas yang jika tidak dicegah akan menimbulkan kematian.
(Stuart & Sundeen, 1995)
Photobucket