Kamis, 05 Mei 2011

KEGAWATAN PSIKIATRI BUNUH DIRI DAN DEPRESI

KEGAWATAN PSIKIATRI BUNUH DIRI DAN DEPRESI

Definisi Bunuh diri:
Setiap aktivitas yang jika tidak dicegah akan menimbulkan kematian.
(Stuart & Sundeen, 1995)


Definisi Depresi:
Perasaan sedih yang berkepanjangan.
(Stuart & Sundeen, 1995)


Tanda dan Gejala:
Tanda yang paling menonjol bahwa klien telah menunjukkan tanda bunuh diri secara fisik.  Misalnya sayatan pada tangan ataupun luka pada leher.
Di samping itu juga menunjukkan gejala putus harapan, tidak berdaya, malu, rasa bersalah, marah, kekerasan dan impulsif.

Faktor resiko bunuh diri: 
Berdasarkan status.  Orang yang belum menikah, bercerai dan menikah lebih dari satu kali memiliki resiko tinggi untuk bunuh diri.
Berdasarkan jenis kelamin.  Laki-laki memiliki resiko lebih tinggi untuk bunuh diri di bandingkan dengan wanita.  Pada laki-laki 70% berhasil melakukan bunuh diri.
Berdasarkan usia.  Usia remaja, usia 30-40 tahun dan usia lebih dari 65 tahun memiliki resiko tinggi untuk bunuh diri.
Berdasarkan etnis.  Orang kulit putih memiliki resiko tinggi untuk bunuh diri dari pada kulit hitam.

Masalah keperawatan:
Masalah keperawatan yang mungkin timbul adalah:
1. Risiko tinggi bunuh diri.
2. Risiko tinggi tindakan kekerasan.
3. Keputusasaan.
4. Dan masalah-masalah keperawatan terhadap gangguan fisik yang timbul sebagai akibat dari percobaan bunuh diri, seperti risiko tinggi terjadinya syok hipocolemik.

Tindakan kegawatan:
1. Tangani gangguan fisik yang timbul, misalnya dengan memberikan transfusi darah jika mengalami perdarahan yang banyak.
2. Monitor tanda-tanda vital klien.
3. Awasi klien setiap 15 menit.
4. Berikan penjelasan setiap melakukan tindakan.
5. Menjauhkan barang-barang yang dapat menyebabkan perilaku bunuh diri.

Photobucket