Kamis, 05 Mei 2011

Keperawatan Jiwa Halusinasi

Keperawatan Jiwa Halusinasi

A. PENGERTIAN
1. Pengertian perubahan persepsi sensori/ halusinasi
Perubahan persepsi sensori adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami suatu perubahan dalam jumlah atau pola stimulus  yang mendekati ( diprakarsai oleh internal atau eksternal ) dihubungkan dengan  suatu kekurangan, kelebihan, penyimpangan atau kerusakan respon terhadap setiap stimulasi ( Townsend, 1998 hal 271 ).
Halusinasi adalah hailangnya kemapuan manusia yang membedakan ranngsangan internal pikiran dan rangsangan eksternal ( dunia luar ), memberi persepsi atau pendapat tentang sesuatu tanpa ada objek atau rangsangan yang jelas ( Saseno, Suyabta, Erna erwati, 2002 )

Halusinasi adalah persepsi sensori yang palsu yang tidak disertai dengan stimuli eksternal yang nyata, mungkin terdapat atau tidak terdapat interpretasi waham tentang pengalaman halusinasi (Kaplan dan sadock,1997)
Halusinasi adalah penerapan tanpa adanya rangsangan apapun pada panen indra seorang pasien yang terjadi dalam keadaan sadar atau bangun dasarnya mungkin organik fungsional,psikotik atau histerik 
(Maramis,1995)
Dari beberapa pengertian halusinasi diatas,penulis dapat menyimpulkan bahwa halusinasi adalah persepsi sensoris yang timbul tanpa adanya rangsangan yang nyata,yang terjadi dalam keadaan sadar atau bangun

2. Rentang Respon Neorobiologis
Menurut Stuart dan Sundeen (1998)dibawah ini merupakan rentang Respon Neurobiologis dari respon adaptif sampai dengan respon Maladaptif
Berdasarkan Gambar 1.1 diatas menurut Stuart dan sundeen (1998)
a.Respon Adaptif 
      1)Pikiran logis
Pendapat atau pertimbangan yang dapat diterima akal.
    2)Persepsi akurat
Pandangan dari seseorang tentang sesuatu peristiwa secara cermat
   3)Emosi konsisten dengan pengalaman 
Kemantapan perasaan jiwa dengan peristiwa yang pernah dialami.
     4)perilaku sesuai 
Kegiatan individu atau sesuatu yang berkaitan dengan individu tersebut diwujudkan dalam bentuk gerak atau ucapan yang tidak bertentangan dengan normal
  5)Hubungan sosial
Hubungan seseorang dengan orang lain dalam pergaulan ditengah-tengah masyarakat.
b.Respon Transisi
1) Pikiran kadang menyimpang 
Kegagalan dalam mengabstrakan dan mengambil kesimpulan.
2)Ilusi 
Persepsi atau respon yang salah terhadap stimulus sensori.
3) Reaksi emosional berlebihan atau kurang
Emosi yang diekspresikan dengan sikap yang tidak sesuai.
4)Perilaku ganjil atau tidak lazim.
Perilaku aneh yang tidak enak dipandang,membingungkan,kesukaran mengelola dan tidak kenal orang lain.
5)Menarik diri
Perilaku menghindar dari orang lain.
c.Respon Mal Aaptif
1)Delusi
Keyakinan yang salah secara kokoh dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentengan dengan realita sosial.
2)Halusinasi
Persepsi yang salah tanpa adanya rangsangan.
3)Ketidak mampuan menalami emosi
Ketidak mampuan atau menurunnya kemanpuan untuk mengalami kesenangan,kebahagiaan,keakraban,dan kedekatan.
4)Ketidak teraturan
Ketidak selarasan antara perilaku dan gerakan yang ditimbulkan.
5)Isolasi Sosial
Suatu keadaan kesepian yang dialami seseorang karena orang lain menyatakan sikap yang negatif dan mengancam.
B.PENGKAJIAN
1.Faktor predisposisi dan Presipitasi
Keliat (1999) berpendapat bahwa ada beberapa faktor predisposisi yang berkonstribusi pada awalnya respon neurobiologis seperti pada halusinasi antara lain:
1)faktor Genetik 
Telah diketahui bahwa secara genetik Schizofrenia diturunkan melalui kromosom-kromosom tertentu.Namun demikian kromosom yang keberapa yang menjadi faktor penentu penggunaan ini sampai sekarang masih dalam tahap penelitian.
2)Faktor Neurobiologis
Ditemukan bahwa kortek prefrontal dan kortek limbik pada klien Schizofrenia tidak prnah berkembang penuh.Ditemukan juga pada klien Schizofrenia terjadi penurunan volume dan fungsi otak yang abnormal.Neurotransmiter juga ditemukan tidak normal, khususnya dopamin,serotonin dan glutamat.
3)Studi Neurotransmiter.
Schizofrenia diduga oleh adanya ketik seimbangan  eurotransmiter.Dopamin berlebihan tidak seimbang dengan kadar serotanin.
4)Teori Virus 
Paparan virus influenza pada transmiter ketiga kehamilan dapat menjadi faktor predisposisi schizofrenia.
5)Psikologis
Beberapa kondisi psikologis yang menjadi faktor predisposisi schifrenia antara lain anak yang diperlukan oleh ibu yang pencemas,terlalu melindungi,dingin dan tidak berperasaan,sementara ayah yang mengambil jarak dengan ibunya.
b.Faktor presipitasi 
Menurut keliat (1999)respon neorobiologis meliputi seperti tercantum dibawah ini:
a).Biologis
Berlebihannya proses informasi pada sistem syaraf yang menerima dan memproses informasi di thalamus dan frotal otak
Mekamisme penghantaran listrik di syaraf terganggu (mekanisme gatting abnormal)
b).Pemicu Gejala
Gejala-gejala pemicu seperti kondisi kesehatan,lingkungan,sikap dan perilaku.
.2.Perilaku (Manifestasi klinik)
Menurut keliat (1999) tanda-tanda halusinasi adalah seperti tercantum dibawah ini:
a.kliem mendengar suara-suara,mlihat,mencium bau,mengecap dan merasa sesuatu yang tidak nyata.
b.Bicara, tersenyum dan tertawa sendiri
c.Menarik diri dan menghindari orang lain
d.tidak dapat membedakan nyata atau tidak nyata
e.Tidak dapat memusatkan perhatian atau konsntrasi
f.Curiga,bermusuhan merusak diri sendiri/ orang lain dan lingkungn,takut
g.Ekpresi muka tegang,mudah tersinggung
3. Masalah keperawatan
Menurut keliat (1999) masalah keperawatan pada halusinasi 
yaitu:
a.Resiko menciderai diri,orang lain dan lingkungan
b. perubahan persepsi sensori:halusinasi
c. Isolasi sosial menarik diri
4. Pohon masalah
Menurut keliat (1999),pohon masalah pada halusinasi yaitu:
Resiko menciderai diri,orang lain atau lingkungan

Perubahan persepsi sensori:halusinasi......

Isolasi sosial:Menarik Diri
5 Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan dengn masalah utama Halusinasi menurut keliat (1999)adalah:
a. Resiko menciderai diri,orang lain atau lingkungan berhubungan dengan Halusinasi
b. Perubahan persepsi sensori:Halusinasi .... berhubungan dengan menarik diri
 

    


Photobucket