Kamis, 05 Mei 2011

Keperawatan Jiwa: Perubahan persepsi sensori : halusinasi

Keperawatan Jiwa: Perubahan persepsi sensori : halusinasi

I. MASALAH UTAMA
Perubahan persepsi sensori : halusinasi

II. PROSES TERJADINYA MASALAH
A. Pengertian
Halusinasi adalah persepsi sensori yang palsu yang terjadi tanpa rangsang ensternal yang  nyata. ( Barbara, 1997 : 575 ).
Halusinasi adalah persepsi panca indra tanpa ada rangsangan dari luaryang dapat mempengaruhi semua sistem penginderaan dimana terjadi pada saat kesadaran individu itu baik. (Carpenito, 1996).

Halusinasi adalah pencerapan tanpa adanya rangsang apapun pada panca indra seorang pasien, yang terjadi dalam keadaan sadar atau bangun, dasarnya mungkin organik, fungsional, psikotik ataupun histerik (Maramis, 2004: 119 ).

B. Tanda dan gejala
1. Bicara, senyum / tertawa sendiri.
2. Mengatakan mendengar suara, melihat, mengecap, menghidu.
3. Merusak diri sendiri / orang lain / lingkungan.
4. Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan tidak nyata.
5. Tidak dapat memusatkan perhatian dan konsentrasi.
6. Pembicaraan kacau, kadang tidak masuk akal.
7. Sikap curiga dan bermusuhan.
8. Ketakutan.
9. Sulit membuat keputusan.
10. Menarik diri, menghindari dari orang lain.
11. Menyalahkan diri sendiri/ orang lain.
12. Muka merah kadang pucat.
13. Ekspresi wajah bingung.
14. Tekanan darah naik.
15. Nafas terengah- engah.
16. Nadi cepat.
17. Banyak keringat.

C. Macam- macam halusinasi
1. Halusinasi pendengaran (visual, optik): tak berbentuk(sinar, kilapan atau pola cahaya) atau yang berbentuk(orang, binatang, barang yang dikenal) abik itu yang berwarna atau tidakÿÿ1036 Halusinasi  pendengaran paling sering terdapat pada klien Skizoprenia. 
2. idHalusinasi penglihatan 

Photobucket