Sabtu, 15 Januari 2011

Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus Remaja

ASUHAN KEPERAWATAN
KELOMPOK KHUSUS REMAJA

A. Konsep Dasar

Awal remaja berlangsung mulai usia 13 tahun dan berakhir sampai 18 tahun.

Ciri-ciri remaja
1. Masa remaja sebagai periode penting.
Walaupun semua periode didalam rentang kehidupan penting pada usia remaja perkembangan fisik dan mental, yg cepat menimbulkan perlunya membentuk sikap nilai dan minat yg mempunyai akibat jangka panjang pada usia berikutnya.
2. Masa remaja sebagai periode peralihan
Pada masa ini remaja bukan lagi sebagai anak-anak dan juga bukan orang dewasa, bila berprilaku anak–anak ia akan diajari bertindak dewasa tetapi bila berprilaku dewasa dia dikatakan masih belum waktunya bertindak seperti orang dewasa.
3. Masa remaja sebagai periode perubahan
Ada Lima perubahan yg terjadi pada remaja
Pertama peningkatan emosi
Kedua , perubahan fisik
Ketiga, perubahan perilaku
Keempat, perubahan pandangan terhadap nilai
Kelima bersikap ambivalen terhadap perubahan yang terjadi atas dirinya
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Terdapat dua alasan, pertama sepanjang masa anak-anak segala masalah diselesaikan orang tua atau guru, kedua, karena remaja merasa mandiri sehingga tidak perlu bentuan orang lain, sehingga banyak kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan masalah karena berpengalaman.
5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Identitas remaja sebagai masa mencari identitas
Identitas diri yg dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa perannya dalam masyarakat.
6. Masa remaja sebagai usia yg menimbulkan ketakutan
Karena anggapan bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, yang tidak dapat dipercaya dan cendrung merusak maka remaja cenderung ragu dalam membuat keputusan dan mencari bantuan dalam mengatasi masalahnya.
7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Remaja cendrung untuk melihat dirinya dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan bukan sebagaimana adanya
B. Perubahan-perubahan yang terjadi pada usia remaja
1. Perubahan Fisik
a. Perubahan eksternal
Tinggi badan, rata-rata anak perempuan mencapai tinggi maksimal pada usia 17-18 tahun sedang anak laki-laki antara usia 19-20 tahun.
Berat badan, perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahana tinggi badan
Proporsi tubuh, berbagai anggota tubuh mencapai perbandingan yang seimbang
Organ sex, organ sex wanita dan laki-laki mencapi ukuran yang matang tetapi fungsi belum maksimal sampai beberapa tahun kemudia, sedangkan ciri seks sekunder mencapai tingkat perkembangan matang pada akhir masa remaja.
b. Perubahan Internal
Sistem pencernaan, perut menjadi lebih panjang, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot perut dan dinding usus bertambah tebal dan lebih kuat, ukuran hati bertambaha besar dan kerongkongan bertambah panjang
Sistem peredaran darah, jantung bertambah besar dengan pesat, pada usia remaja akhir berat jantung dan kerongkongan bertambah panjang
Sistem pernafasan, Kapasitas paru anak wanita matang pada usia 17 tahun sedangkan laki-laki beberapa tahun kemudian.
Sistem Endokrin, kelenjar seks berkembang pesat meskipun belum mencapi ukuran matang.
Jaringan tubuh, perkembangan rangka berhenti pada usia 18 tahun, jaringan lain terus berkembang terutama jaringan otot.
2. Perubahan Emosi
Pola emosi pada remaja sama dengan anak-anak yang membedakan terletak pada rangsangan dan derajat yang membangkitkan emosi. Emosi yang umum yang dimiliki remaja antara lain : amarah, takut, cemburu, ingin tahu, irihati, gembira, sedih, kasih sayang. Remaja yang memiliki kematangan emosi yang memberikan reaksi emosional yang stabil tidak berubah-ubah dari suasana hati kesuasana hati yang lain.

3. Perubahan Sosial
Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah berhubungan dengan penyesuaian sosial, hal tersebut dikarenakan oleh kuatnya pengaruh kelompok sebaya disebabkan remaja lebih banyak diluar rumah bersama teman sebaya sebagai kelompok.

Pengelompokan sosial Remaja
Teman dekat, yaitu remaja yang mempunyai dua atau tiga teman akrab, jenis kelamin sama mempunyai minat dan kemauan yang sama saling mempengaruhi dan kadang-kadang bertengkar.
Kelompok kecil, terdiri dari dua kelompok teman dekat bisa sejenis bisa berlawanan jenis dan saling mempengaruhi.
Kelompok besar terdiri dari beberapa kelompok kecil antar anggota terdapat interaksi sosial yang longgar.
Kelompok terorganisasi, kelompok yang dibentuk oleh sekolah atau organisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial para remaja yang tidak mempunyai klik atau kelompok besar.
Kelompok Geng, remaja yang tidak puas terhadap kelompok besar dan minat utamanya untuk menghadapi penolakan melalui perilaku anti sosial.
Kondisi-kondisi yang menyebabkan remaja diterima atau ditolak oleh kelompok besar.

Diterima Kelompok
Kesan pertama yang menyenangkan sebagai akibat yang penampilan yang menarik perhatian, sikap yang tenang dan gembira.
Reputasi sebagai seorang sportif
Penampilan diri yang sesuai dengan penampilan teman sebaya.
Perilaku sosial yang ditandai dengan kerja sama tanggung jawab, panjang akal, bijaksana dan sopan.
Matang dalam pengendalian emosi serta mau mengikuti aturan kelompok.

Sifat keperibadian yang menimbulkan penyesuaian sosial yang baik seperti jujur, setia, dan tidak egois.
Status sosial ekonomi yang seimbang atau sedikit diatas anggota yang lain dan mau berhubungan baik dengan anggota keluarga teman kelompok.
Tempat tinggal yang dekat atau mau berpartisipasi dalam kegiatan kelompok.

Kondisi-kondisi yang menyebabkan remaja ditolak oleh kelompok
Kesan pertama yang kurang menarik atau sikap menjauhkan diri.
Licik, tidak sportif.
Penampilan yang tidak sesuai dengan standart kelompok.
Perilaku sosial yang menojolkan diri, menggangu dan menggertak orang lain, senang memerintah, tidak dapat berkerja sama dan kurang bijaksana.
Sifat keperibadian yang menggangu orang lain seperti mementingkan diri sendiri, keras kepala dan mudah marah.
Status sosial ekonomi berada dibawah status sosial ekonomi kelompok dan hubungan buruk dengan anggota kelompok.
Tempat tinggal terpencil atau tidak mau berpartisifasi dalam kegiatan kelompok

Minat-minat sosial remaja
Rekreasi
Pesta
Coba-coba minuman keras, obat terlarang dan seks
Percakapan/curhat
Menolong orang lain
Mengamati/mengkomentari peristiwa dunia
Kritik dan pembaharuan.

Minat pendidikan
Minat remaja terhadap pendidikan dipengaruhi oleh minat terhadap suatu pekerjaan.
Ada tiga macam remaja yang tidak berminat terhadap pendidikan :
Pertama, Remaja yang orang tuanya mempunyai cita-cita tinggi tetapi tidak realistis terhadap prestasi akademik anak.
Kedua, Remaja yang kurang diterima oleh teman sekelas sehingga tidak pernah mengalami kegembiraan.
Ketiga, Remaja yang fisiknya matang lebih awal dan penampilannya lebih tua dari usia yang sesungguhnya dan dituntut berpartisifasi lebih terhadap teman yang lain.

Minat Agama
Remaja menyelidiki agama sebagai sumber dari rangsangan emosional dan intelektual.
Pola perubahan minat terhadap agama mengalami tiga periode :
Periode kesadaran religius
Periode Keraguan religius
Periode rekonstruksi agama

Minat seks dan perilaku seks.
Karena meningkatnya minat seks, remaja selalu berusaha mencari lebih banyak informasi mengenai seks dari orang lain, hanya sedikit yang berharap bahwa seluk beluk tentang seks dapat diperoleh dari orang tuanya.
Telah tentang apa yang ingin diketahui tentang seks menunjukkan bahwa perempuan sangat ingin tahu tentang keluarga berencana, pengguguran dan kehamilan sedangkan laki-laki ingin tahu tentang kenikmatan seks, hubungan seks, penyakit kelamin dan keluarga berencana

Hubungan Keluarga
Masalah penting hubungan keluarga adalah apa yang disebut dengan kesenjangan generasi antara remaja dengan orang tua mereka. Kesenjangan generasi yang paling menonjol terjadi dibidang norma-norma sosial.

Sebab-sebab umum pertentangan dengan keluarga adalah ;
standart perilaku, Remaja sering menganggap standart perilaku orang tua itu kuno dan harus menyesuaikan dengan stndart modern.
Metode disiplin, kalau metode disiplin yang digunakan orang tua dianggap tidak ada atau kekanak-kanakan maka remaja akan berontak
Hubungan dengan saudara kandung
Merasa jadi korban, remaja sering benci kalau status ekonomi keluarga tidak memungkinkan mempunyai simbol status ekonomi sama dengan teman-temannya.
Sikap yang sangat kritis, anggota keluarga tidak menyukai sikap remaja yang terlampau kritis.
Besarnya kelurga, Pada umumnya sedang dengan anak 3-4 lebih sering terjadi pertentangan dibanding dengan keluarga kecil atau keluarga besar.
Perilaku yang kurang matang, orang tua memperlakukan remaja seperti masih pada saat anak-anak.
Memberontak terhadap sanak keluarga
Masalah palang pintu, Melanggar norma yang dianut oleh keluarga terutama dalam berhubungan dengan lawan jenis.

Perubahan Moral
Perubahan fundamental dalam perubahan moral remaja
Pandangan moral individu makin lama menjadi lebih abstrak dan kurang kongkrit
Keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan kurang pada saat yang salah.
Penilaian moral menjadi kurang egosentris
Penilaian moral menjadi bahan emosi dan menimbulkan ketegangan psikologis.

Bila tugas perkembangan pada remaja gagal
Terjadi kekacauan identitas
Kepribadian rapuh/ terpecah
Merasa tidak mampu melakukan pekerjaan
Kebimbangan biseksual
Kebimbangan otoritas
Kebimbagan nilai tidak memiliki sikap dan perspektif
ASUHAN KEPERAWATAN PADA REMAJA


I. Pengkajian

Difokuskan pada ;
Status kesehatan sekarang dan masa lalu
Pola persepsi pemeliharaan kesehatan
Pola aktivitas dan latihan
Pola nutrisi
Pola eliminasi
Pola istirahat
Pola kognitif persepsual
Pola toleransi stress/koping
Pola seksualitas dan reproduksi
Pola peran dan hubungan
Pola nilai dan kenyakinan
Penampilan umum
Perilaku selama wawancara
Pola komunikasi
Kemampuan interaksi


II. Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul

Koping individu tidak efektif
Perilaku distruktif
Depresi
Nutrisi kurang/lebih
Resiko terjadi cedera
Resiko terjadi penyimpangan seksual
Kurang perawatan diri
Distress spritual
Resio penyalahgunaan obat
Potensial peningkatan kebugaran fisik
Potensial peningkatan aktualitasi diri
III. Perencanaan

1. Kecenderungan merusak :
Kaji tingkat kejadian merusak yang dilakukan oleh remaja
Diskusikan tentang kejadian resiko, kecenderungan merusak
Diskusikan konsekuensi fisik jika melakukan pengrusakan
Bantu penggunaan strategi untuk berkata “tidak” untuk melakukan perusakan
2. Kecelakaan
Jelaskan perlunya pembelajaran mengendarai motor dengan benar
Jelaskan kemungkinan terjadinya kecacatan akibat kecelakaan
Diskusikan hubungan pengaruh obat dan alkohol dengan terjadinya kecelakaan
3. Bunuh diri
Bantu guru dan care giver untuk mengidentifikasi faktor resiko dan data identifikasi bunuh diri
Bantu untuk meminta bantuan pada psikiatri
4. Nutrisi
Diskusikan kebiasaan makan
Diskusikan makanan yang berbahaya
Bantu untuk mencari alternatif yang mengalami kegemukan atau kekurusan
5. Pendidikan seks
Berikan penjelasan tentang perkembangan fisik dan psiko seksual pada remaja
Diskusikan hubungan seksual dengan PMS
Bantu untuk berkata “NO” pada hubungan seks pra nikah.

Photobucket